Total Tayangan Halaman

Rabu, 06 Juni 2012

Belajar bahasa Jepang Part 1

Tadi kita sudah membahas Korea, sekarang.. kita akan membahas bahasa... JEPANG!
tau dong tentang anime,komik,manga?
kalo bahasanya? yah,jangan tau nya arigatou doang.. yuk kita belajar sedikit bahasa Jepang.. here.. ^ ^

Bahasa Jepang   (日本語; romaji: Nihongo) merupakan bahasa resmi di Jepang dan jumlah penutur 127 juta jiwa.
Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Cina. Ia juga dapat didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan mereka yang disebut nisei (二世, generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu Hyoujungo (標準語), pertuturan standar, dan Kyoutsugo (共通語), pertuturan umum. Hyoujungo adalah bentuk yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala perhubungan resmi..

Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (漢字/kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.
Tulisan Jepang terbagi kepada tiga:
aksara Kanji (漢字) yang berasal dari China
aksara Hiragana (ひらがな) dan
aksara Katakana (カタカナ); keduanya berunsur daripada tulisan kanji dan dikembangkan pada abad kedelapan Masehi oleh rohaniawan Buddha untuk membantu melafazkan karakter-karakter China.
Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik Bahasa Sanskerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana. Selain itu, ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji.
Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang.

Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini, memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.

Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang.
Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyō Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyōmi (adaptasi dari cara baca China) dan Kunyōmi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.

Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan tanda seru di akhir kalimat.
Tanda baca yang dikenal dalam bahasa Jepang:
。(句点/kuten) Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri kalimat.
、(読点/toten) Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk memisahkan bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca

Bangsa Jepang pada zaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas pada zaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke Korea dan sampai ke Jepang. Berikut ini adalah daftar angka-angka Jepang.
       一 Satu
       二 Dua
       三Tiga
       四Empat
        五Lima
       六Enam  
       七Tujuh  
       八Delapan
      九sembilan
      十Sepuluh
Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Arab mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya kegunaan angka Tionghoa ini.
Dalam penggunaannya di Bahasa Jepang, dan untungnya juga agak mirip di bahasa Indonesia, angka-angka ini tidak bisa digunakan seperti itu saja untuk menyatakan sebuah jumlah dari sebuah barang, waktu dan sebagainya. Pertama-tama jenis barangnya harus dipertimbangkan, lalu ukurannya, dan akhirnya jumlahnya. Cara berhitung untuk waktu dan tanggal pun berbeda-beda, maka satu hal yang harus dilakukan adalah menghafalkan cara angka-angka ini bergabung dengan satuannya.

+Cara menghitung barang
Barang secara umum

Untuk mengucapkan 1 buah yaitu ひとつ(hitotsu) dan seterusnya menambahkan huruf tsu (つ)

+Barang panjang
Barang tipis
Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan まい(mai) sebagai akhiran, Misal: 1 lembar いちまい(ichimai) ,dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah kertas, baju, perangko, dan benda tipis lainnya.

+Barang besar
Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan だい(dai) sebagai akhiran, Misal: 1 buah いちだい (ichidai),dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah barang elektronik yang besar, atau barang besar pada umumnya, seperti televisi, kulkas, rumah, mobil dan sebagainya

+Cara menghitung orang
Untuk mengucapkan seorang dan seterusnya menggunakan angka biasa ditambahi satuan にん(nin), misal: 3 orang さんにん (sannin) 7 orang しちにん (shichinin),kecuali untuk 1 orang dan dua orang terjadi pengecualian ucapan yaitu ; hitori (ひとり)( 1 orang ), futari(ふたり) ( 2 orang)

+Tata bahasa
Tata kalimat dalam Bahasa Jepang memakai aturan subyek-obyek. Subyek, obyek dan relasi gramatika lainnya biasa ditandai dengan partikel, yang menyisip di kalimat dan disebut posisi akhir (postposition). Struktur dasar kalimat memakai cabang topik. Contohnya adalah, Kochira-wa Tanaka-san desu (こちらは田中さんです). Kochira ("ini") merupakan topik dari kalimat ini. Kata kerjanya ialah "desu" yang berarti "it is" dalam bahasa Inggris. Dan yang terakhir, Tanaka-san desu merupakan cabang atau komentar dari topik ini.

+Infleksi dan konjugasi
Dalam bahasa Jepang, kata benda tidak memiliki bentuk numeral, jenis kelamin, atau aspek lainnya. Contohnya pada kata benda hon (本) yang mungkin berarti sebuah atau beberapa buku. Juga pada kata hito (人) yang mungkin berarti orang atau sekumpulan orang. Kata untuk menyebut orang biasanya dalam bentuk tunggal, contohnya Harada-san. Kalau kata panggil jamak, biasanya disebut -tachi.
Pertanyaan mempunyai bentuk yang sama dengan kalimat afirmatif. Intonasi akan meninggi setiap akhir dari kalimat pertanyaan. Dalam situasi resmi, biasanya kalimat pertanyaan disertai partikel -ka. Contohnya, kalimat ii desu (いいです。) yang berarti "Baiklah" menjadi bentuk ii desu ka (いいですか?) yang berarti "Boleh kan?". Biasanya pada situasi tidak resmi, partikel -no (の) untuk menunjukkan penekanan, contohnya pada kalimat Doshite konai-no? yang berarti "Kenapa (kamu) tidak datang?".
Kalimat negatif dibentuk dengan mengubah bentuk kata kerja. Contohnya pada kalimat Pan o taberu (パンを食べる。) yang artinya "Saya akan makan roti) menjadi Pan-o tabenai (パンを食べない。) yang artinya "Saya tidak akan makan roti".

+Adjektiva
Ada tiga bentuk kata sifat dalam bahasa Jepang:
形容詞 (keiyoshi) yaitu penambahan partikel -i, yang memiliki akhiran konjugasi い (i). Contohnya: 暑い日 (atsui hi) yang berarti "hari yang panas"
形容動詞 (keiyodoshi) yaitu penambahan partikel -na. Contoh: 変なひと (henna hito) yang berarti "orang aneh"
連体詞 (rentaishi) yaitu kata sifat sebenarnya. Contoh: あの山 (ano yama)

+Partikel
Bahasa Jepang juga memiliki beberapa partikel yaitu:
が ga untuk bentuk nominatif
に ni untuk bentuk dativ.
の no untuk bentuk genital
を o untuk bentuk akusatif

+Kesopanan
Biasanya untuk menghormati orang yang lebih tinggi, seperti kepada menteri atau direktur, dipakai bahasa Jepang sopan yang disebut (丁寧語) teineigo. Untuk menyebut nama menteri, diakhiri dengan partikel -sama atau -sangi. Contoh: Katsumoto-sangi (勝本ー参議). Untuk berkenalan, kita harus menggunakan bentuk bahasa sopan. Tapi, kalau sudah akrab, kita boleh memakai bahasa umum.

+Kosa kata
Bahasa Asli Jepang yaitu berasal dari bahasa asli pemukim Jepang zaman dahulu disebut yamato kotoba (大和言葉 ) yang berarti kosa kata Yamato. Kosakata Jepang sebagian besar berakar atau berasal dari Cina disebut kango (漢語) yang masuk pada abad ke-5 lewat Semenanjung Korea. Jepang banyak mengadopsi kosakata dari bahasa Inggris, kata-kata adopsi ini umumnya ditulis menggunakan huruf katakana. Contoh: マイカー (maikaa - sama dengan pelafalan "my car") yang berarti "mobil saya"

+Belajar Bahasa Jepang
Beberapa universitas internasional di dunia mengajarkan bahasa Jepang. Mulainya ketertarikan belajar bahasa Jepang sewaktu abad ke-18 Masehi, lalu melonjak dimana Jepang mulai memimpin ekonomi dunia pada tahun 1980. Bahasa Jepang semakin diminati karena mendominasi dunia kartun (anime dan manga) di seluruh penjuru dunia. Kebanyakan dari otaku (penggemar anime) bisa berbicara bahasa Jepang walaupun hanya dasarnya. Pemerintah Jepang sebagai pihak yang mengatur bahasa Jepang menyediakan tes profisiensi sejenis TOEFL yaitu JLPT (Japanese Language Proficiency Test).

+Kekerabatan bahasa Jepang
Para pakar bahasa tidak mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang dengan bahasa lain. Ada yang menghubungkannya dengan bahasa Altai, namun ada pula yang menghubungkannya dengan bahasa Austronesia.[2] Selain itu ada pula kemiripan secara tatabahasa dan dalam susunan kalimat serta secara fonetik dengan bahasa Korea meski secara kosakata tidaklah begitu mirip.

Bilangan dalam bahasa Jepang dengan bahasa Melayu/Indonesia

Bilangan Bahasa Jepang Bahasa Indonesia
0                         rei nol
1                         ichi satu
2                         ni dua
3                         san tiga
4                         shi/yon empat
5                         go lima
6                         roku enam
7                         shichi/nana tujuh
8                         hachi delapan
9                         kyū sembilan
10                         jū sepuluh
20                         ni-jū dua puluh
30                         san-jū tiga puluh
40                         shi-jū empat puluh
50                         go-jū lima puluh
60                         roku-jū enam puluh
70                         shichi-jū tujuh puluh
80                         hachi-jū delapan puluh
90                         kyū-jū sembilan puluh
100                         hyaku seratus
1000                 sen seribu
10000                 man sepuluh ribu
100000                 jū-man seratus ribu
1000000                 hyaku-man satu juta
100000000         oku seratus juta
1000000000000 chō satu triliun

Nah,ane ketemu cara konyol belajar bahasa Jepang nih.. Hajime.. ^ ^


"hajime(はじめ)" = untuk memulai sesuatu
Contoh:
Hajimemashite(はじめまして) = perkenalkan, ...
Hajimemashou(はじめましょう) = mari kita mulai ...
Hajimete(はじめて) = baru pertama kali melakukan sesuatu
Cara konyol untuk mengingat:
Untuk memulai sesuatu, selalu ingat sama "wak haji".
Untuk memulai sesuatu yang baru, para artis biasanya "naik haji" dulu :)
Untuk memulai sesuatu pekerjaan, harus sarapan dulu, misalnya makan indomie, popmie dll. nah biasanya kalau mau makan khan, sikat bleh, atau hajar bleh, nah ambil yang hajar bleh, hajar IndoMiE (dasar anak kost-kostan). :D
Tambahkan cara konyol lainnya di sini
Cara nggak lucu untuk mengingat:
Ketika karateka / pejudo akan mulai bertarung, sang wasit meneriakkan : "hajime!"
inget2 aja kalo lagi bersin "ha...ha..hajime.."

Prolog
Uwa Teshi dan Mama Sitie sedang menunggu kedatangan Haji Memet di biro jodoh “(Oooh, Ayo...) Gajah Emas”.

Dalam cerita ini, Anda memerankan lakon sebagai Uwa Teshi.

(Cara lucu untuk mengingat: Bayangkan Anda berdandan seperti Teshi (geli ngebayanginnya... hiii... ). Teshi adalah salah seorang lakon dalam grup lawak Srimulat. Teshi terkenal jahil, selalu berdandan norak dan suka genit mencolak-colek bintang tamu cewek yang cantik. Seluruh jari tangan Teshi memakai cincin emas segede gajah).

Biro jodoh “(Oooh, Ayo...) Gajah Emas” hanya buka praktek di waktu pagi. Siang harinya, biro jodoh ini berubah nama menjadi (namanya terlalu panjang, jangan dihafalkan) “Oooh, Yuuuk, Cape Deeeh, Gajah Pengen Duduk, Secara, Udah Berdiri Seharian, Gitu Loh”.

(Cara lucu mengingat: Ketika Anda memasuki gerbang dunia drama ini, pintu masuk biro jodoh ini persis seperti selangkangan gajah terbuat dari emas, mengkilap kinclong-kinclong! Biar lebih lucu, bayangkan sang gajah menghadap ke belakang, sehingga Anda masuk dari bawah pantat si gajah emas, dan untuk membuka pintunya harus mengucapkan mantra: Oooh, Ayo..., Gajah Emas... hihihihi..., sambil memelintir ekor sang gajah (terserah mo ekor yang mana :p) biar pintu gerbangnya terbuka)

Di biro jodoh ini, Anda diharuskan untuk mengenalkan Mama Sitie (yang sudah janda) kepada Haji Memet (yang sudah duda).

(Cara lucu untuk mengingat: Mama Sitie adalah Siti Nurhaliza yang sedang hamil. Dus, dipanggil Mama Sitie. Penting untuk diingat: Rambut Mama Sitie dikucir. Haji Memet adalah seorang raja minyak. Dandanannya selalu monoton: berjenggot, berpeci putih, bersorban dan kemana-mana selalu membawa tasbih).
[sunting]Dialog
Nah, karena Haji Memet sudah sampai di pintu gerbang biro jodoh, hafalkan dialog di bawah ini:

Bahasa Jepangnya:
(H)aji: Ohayo gozaimasu.
(ingat mantra untuk membuka pintu? “Oooh, Ayo, Gajah Emas”...).
(T)eshi & (S)itie : Ohayo gozaimasu.
(membalas salam)
(T)eshi: Hajimemashite, watashi wa Uwa Teshi desu. Douzo.
(biar sopan, sambil nyerahin doz kado sebagai hadiah).
(H)aji: Hajimemashite, watashi wa Haji Memet desu. Douzo yoroshiku
(sambil membuka doz kado Uwa Teshi menggunakan gaya jurus siku, dengan menyodokkan sikutnya ke muka Haji Memet, ciaaaattt!!!).
(T)eshi: Memet-san, kochira wa Mama Sitie-san desu.
(sambil menjambak kuncir rambut Mama Sitie).
(S)itie: Hajimemashite, watashi wa Mama Sitie desu.
Douzo yoroshiku onengaishimasu. (sambil merebut doz kado di tangan Haji Memet, juga dengan jurus siku, dan melemparkannya ke Si Oneng Ae yang sedang dirayu Si Mas dari Jawa...).
Arti Bahasa Indonesianya:
(H)aji: Selamat pagi.
(T)eshi & (S)itie : Selamat pagi (juga).
(T)eshi: Perkenalkan, saya adalah Uwa Teshi gitu loh. Silahkan (sopan).
(H)aji: Perkenalkan, saya adalah Haji Memet gitu deh. Silahkan juga (lebih sopan).
(T)eshi: Tuan Memet, yang ini adalah Nona Mama Sitie gitu loh.
(S)itie: Perkenalkan, saya adalah Mama Sitie gitu deh. Silahkan juga (paling sopan).

Setelah perkenalan itu, Haji Memet langsung ngebet ingin melamar Mama Sitie yang cantik (tapi hamil). Karena Haji Memet kaya raya, akhirnya Mama Sitie pun menerima lamarannya, dan mereka pun menikah saat itu juga.

Demikianlah asal-usul perkenalan singkat mereka. Tak heran setiap kali orang Jepang berkenalan, mereka tidak lupa untuk selalu menyebut pendahulu mereka, Mama Sitie yang sekarang sudah bergelar Haji: Haji Mama Siti (dibaca: hajimemashite).

selamat pagi, (sang istri bangtidur, nguap lebar: “Oooah”, trus ada yang ngajakin ehm-ehm, jawabannya: “Oooh, Ayo...”)un tidur, nguap lebar: “Oooah”, trus mo ngajakin ehm-ehm sama “gajah Si (e)Mas”, jawabannya: “Oooh, Ayo..., Gajah Emas, yes! yes! yes! cihuii...”)
hajimemashite atau hajimema* ohayo gozaimasu = (lebih sopan)* ==== Kosa kata yang akan dihafalkan ===='ohayou = selamat pagi
(sang istri bangun shite? = perkenalkan atau bagaimana kabarmu?(ingat hajimemashite tidak butuh ka) (ingat Haji Mama Sitie)
watashi = aku
(bayangin kamu jadi Uwa Teshi, geli, hiii, jijay bajay...)
douzo = silahkan atau Inggrisnya "Nice to meet you."
(ingat menyerahkan satu doz kado)
douzo yoroshiku = silahkan atau Inggrisnya "Nice to meet you."
(lebih sopan, ingat menyerahkan doz kado menggunakan jurus siku)
douzo yoroshiku onengaishimasu = silahkan atau Inggrisnya "Nice to meet you."
(lebih sopan lagi, ingat menyerahkan doz kado menggunakan jurus siku, dan melemparkannya ke Si Oneng Ae yang sedang dirayu Si Mas dari Jawa)
wa = adalah
desu = (gitu) deh / (gitu) loh
kore atau kono= ini
(ingat, sambil menunjuk ke koreng bopeng di pipi Mama Sitie)
kochira = yang ini
(ingat waktu Uwa Teshi menjambak kuncir rambut Mama Sitie? Sambil menunjuk ke kuncir rambut, dia bilang kochira)

Tata bahasa baru
[____] wa [____] desu = [____] adalah [____] gitu loh / gitu deh
Contoh:
[_Watashi_] wa [_Memet_] desu = [_Saya_] adalah [_Memet_] gitu loh
[_Kochira_] wa [_Teshi_] desu = [_Yang ini_] adalah [_Teshi_] gitu deh

[____] san atau [____] sama= tuan [____]
Gunanya:
Untuk menunjukkan penghormatan terhadap seseorang
Contoh:
[_Memet_] san = Tuan [_Memet_]
[_Teshi_] sama = Oom/Tante [_Teshi_]
[_Siti_] san = Nyonya [_Siti_]

Pertunjukan Dimulai
[sunting]Pelaku Utama
T: Uwa Teshi (dibaca: WaTashi),
H: Haji Memet (dibaca: HajiMe), dan
M: Mama Sitie (dibaca: MaSte, maksa bhanggeeettttt!).
Penting! Mama Sitie rambutnya dikucir (dibaca: kochira)
Peran Pembantu
SO: Si Oneng Ae Si Mas (dibaca: Oneng’ae Si Mas, Si Oneng sedang dirayu sama Si Mas dari Jawa)
SM: Si Mas (dibaca: Si Mas, Mas dari Jawa yang sedang merayu Si Oneng)

Lokasi Shooting
Biro Jodoh: “(Oooh, Ayo...) Gajah Emas” (dibaca: Oooh,ayo,goza,imasu).
Buat yang piktor, Biro Jodoh ini juga merupakan lambang kejantanan (Si Gajah Emas, "gajah"nya Si Mas Jawa) :)
+Alat Bantu (Alat Peraga)
Doz kadO (dibaca: DoozO)

+Keahlian
Jurus Siku (dibaca: Yoroshiku)
Membuka Doz kadO dengan Jurus Siku (dibaca: DoozO yoroshiku)
maka enak(dibaca: oishidesu)

+Keahlian Tambahan
Membuka Doz kadO dengan Jurus Siku dan dilempar ke Si Oneng Ae yang sedang dirayu Si Mas dari Jawa... (dibaca: DoozO yoroshiku onengaeshimasu).
korekaramo gambarimasu

+Ungkapan-Ungkapan di Dalam Kelas
NOTE: belum ada cara konyol untuk menghafalkannya, akan dibuatkan segera :)
hajimemashou = mari kita mulai
(ingat pak haji memet manggil si mas baso)
owarimashou = mari kita akhiri
(inget burung kaswari makan baso)
yasumimashou = mari kita beristirahat
(inget saya suka minder kalo makan baso)

[___] kudasai = tolong [___] dong...
Contoh:
mit
=== Koleksi Kalimat Gombal ===
Catatan: Sub bab ini belum lucu, tapi sudah mudah diingat. Tolong kalau ada waktu dibuat sekonyol mungkin ya... .
Berikut ini mungkin dapat berguna buat yang mau belajar bahasa jepang lewat ngegombal. Biasanya belajar akan lebih mudah jika tujuannya jelas. (Saat ini hanya ada versi cowo. Buat yang cewe, kalimat-kalimat berikut ini dapat berguna untuk mengetahui cowo gombal).
Biasanya ngapain?
Itsumo nani shiten no?

Kamu Cute banget deh <atau> cantik de.
Kimi tte hontou ni kawaii ni <atau> kirei dayo

Sifat kamu menyenangkan
kimi no seikaku suki dayo

Kamu menarik.
Kimi tte miryo kuteki dane

Aku pengen/seneng ngomong sama kamu
kimi to motto hanashitai

Aku suka rambut kamu
kimi no heiru ga suki

Pakaian mu trendy/bagus deh
fuku no sensu ga ii na

Udah punya pacar/pasangan belom?
Tsukiatteru hito iru?

Kamu pasti udah punya pasangan
kareshi ippai irun darou

Kamu populer sih
Moteru darou

Aku selalu kepikiran kamu
kimi no koto ichinichi ju kangaeteru yo

Aku ngga bisa berhenti mikirin kamu
kimi no koto bakkari kangaeteta

ntar Malam ngapain yuk
Kon ya nani shitai?

Kencan (ama gue) yuk
Boku to dekakenai

Semoga Berguna ya~ Ja ne! (bye!)

3 komentar: